Minggu, 04 Desember 2011

Pengantar Ilmu Tasawuf

Tasawuf adalah salah satu dari filsafat Islam, yang tujuanya menjadikan manusia berprilaku zuhud dari dunia yang fana ini. Tetapi, lantaran banyak bercampur dengan negri dan kebudayaan bangsa lain, sedikit banyak mempengaruhi kajian dan ritual para sufi. Tasawuf bukanlah agama, melainkan suatu ikhtiar yang setengahnya diperbolehkan dalam ajaran Islam dan sebagian lain tidak sadar, telah tergelincir dan menjauh dari agama. Atau terasa enaknya pengajaran agama lain yang tak terasa telah menyimpang jauh dari Islam.

Ibnu Khaldun berkata : “tasawuf itu adalah semacam ilmu syari’ah yang timbul kemudian di dalam agama. Asalnya ialah ketekunan beribadah dan memutuskan pertalian dengan segala selain Allah, hanya menghadap Allah semata. Menolak hiasan-hiasan dunia, serta membenci perkara-perkara yang selalu mendaya orang banyak, kelezatan harta benda, dan kemegahan. Dan menyendiri menuju jalan Tuhan dalam khalwat dan ibadat!”[1]

Demikianlah pendapat Ibnu Khaldun, yang meneropong suatu perkara dari segi ilmu pengetahuan. Tetapi ahli-ahli tasawuf yang terbesar mempunyai pula ka’idah sendiri-sendiri tentang arti tasawuf itu.

Ada yang berkata: “Tasawuf ialah putus hubungan dengan makhluk dan kuatnya perhubungan dengan khalik.”

Al-Junaid berkata: “Tasawuf ialah keluar dari budi, perangai yang tercela dan masuk kepada budi, perangai yang terpuji.” Membingungkan memang pendapat beliau ini.

Pendapat yang paling controversial diungkapkan oleh Al-Hallaj. Seketika ia disalibkan dan menunggu ajal, sebab dia berkepercayaan bahwa dirinya bersatu dengan Tuhan, maka dating seseorang dating bertanya padanya: “Diwaktu sekarang, patut engkau meninggalkan kata kepada kami, apakah arti yang sejati dari tasawuf itu?” dalam keadaan darah mengucur dari tubuhnya dan punggungnya hangus terkena panas, ia berkata: “tasawuf ialah yang engkau lihat dengan matamu ini. Inilah dia tasawuf”[2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar